Minggu, 20 September 2015

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP


MAHASISWA INSAN CENDEKIA PENYELAMAT AIR DI KABUPATEN SEMARANG







Disusun untuk memenuhi tugas Mata Pendidikan Lingkungan Hidup
Dosen Pembimbing :Bpk Sunarko
Disusun Oleh:
                                    Tyas Wahyu Andini                7101413266
                                    Tevi Sulistianingsih                 7101413376
                                    Sherly Nurmala Dewi             7211413006
                                                           

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
I.   PENDAHULUAN

Air  merupakan   unsur  yang vital  dalam   kehidupan   manusia.  Ketersediaan   air  di  dunia   ini  begitu melimpah   ruah, namun yang  dapat  dikonsumsi oleh  manusia  untuk  keperluan  air  minum   sangatlah   sedikit.  Dari  total   jumlah air yang ada, hanya lima persen saja yang tersedia sebagai air minum, sedangkan sisanya adalah air laut. Selain   itu, kecenderungan yang terjadi  sekarang ini  adalah  berkurangnya ketersediaan   air bersih   itu dari hari  ke hari. Semakin meningkatnya populasi, semakin besar pula kebutuhan akan air minum. Sehingga ketersediaan air bersih pun semakin berkurang.Minimnya ketersediaan air juga merupakan efek dari perubahan musim yang tidak stabil yang sebenarnya semua masalah tersebut berpangkal pada efek pemanasan global.
Pemanasan global merupakan suatu kejadian dimana suhu bumi menjadi lebih panas dari sebelumnya.Naiknya suhu bumi ini juga disebabkan oleh banyak faktor, yang hampir semuanya merupakan ulah manusia.Manusia pada hakikatnya memiliki keinginan untuk selalu lebih maju dari sebelumnya melalui penemuan dan teknologi yang mereka ciptakan.Tetapi semakin modern teknologi yang digunakan, maka semakin besar kemungkinan berdampak pada bumi.
Seperti halnya yang terjadi di kota Semarang yang juga merupakan daerah yang memiliki letak goegrafis dekat dengan laut, padat penduduk, serta memiliki permukaan tanah yang rendah sehingga sangat sering terjadi krisis air. Oleh karena itu, dalam makalah ini kami akan membahas permasalahan mengenai krisis air di kota Semarnag beserta solusinya.

II.PERMASALAHAN

1.    Mengapa terjadi ketidakstabilan pada pergantian musim di Indonesia?
2.    Apa akibat dari ketidakstabilan pergantian musim bagi kabupaten Semarang?
3.    Bagaimana tindakan mahasiswa sebagai insan cendekia mengatasi krisis air di kab.semarang?
III.  PEMBAHASAN

A. Ketidakstabilan pergantian musim di Indonesia
Dewasa ini meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca (CO2, CH4, CFC, HFC, N2O), terutama peningkatan konsentrasi CO2, di atmosfir menyebabkan terjadinya global warming (peningkatan suhu udara secara global) yang memicu terjadinya global climate change (perubahan iklim secara global). Perubahan iklim global sebagai implikasi dari pemanasan global telah mengakibatkan ketidakstabilan atmosfer di lapisan bawah terutama yang dekat dengan permukaan bumi.Pemanasan global ini disebabkan oleh meningkatnya gas-gas rumah kaca yang dominan ditimbulkan oleh industri-industri.Pengamatan temperatur global sejak abad 19 menunjukkan adanya perubahan rata-rata temperatur yang menjadi indikator adanya perubahan iklim.
Dalam skala waktu perubahan iklim akan membentuk pola atau siklus tertentu, baik harian, musiman, tahunan maupun siklus beberapa tahunan .Selain perubahan yang berpola siklus, aktivitas manusia menyebabkan pola iklim berubah secara berkelanjutan, baik dalam skala global maupun skala lokal.
Belum ada data komprehensif mengenai dampak perubahan iklim di Indonesia. Namun beberapa data menunjukkan bahwa:
1.        Suhu rata-rata tahunan menunjukkan peningkatan 0,3 derajat Celcius sejak tahun 1990.
2.        Musim hujan datang lebih lambat, lebih singkat, namun curah hujan lebih intensif sehingga meningkatkan risiko banjir. Pada 2080 diperkirakan sebagian Sumatera dan Kalimantan menjadi 10-30% lebih basah pada musim hujan; sedangkan Jawa dan Bali 15% lebih kering.
3.        Variasi musiman dan cuaca ekstrim diduga meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan, terutama di Selatan Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi (CIFOR 2004). Risiko Kesehatan Cuaca yang ekstrim akan mempercepat penyebaran penyakit baru dan bisa memunculkan penyakit lama yang sudah jarang ditemukan saat ini. Badan Kesehatan PBB memperkirakan bahwa peningkatan suhu dan curah hujan akibat perubahan iklim sudah menyebabkan kematian 150.000 jiwa setiap tahun. Penyakit seperti malaria, diare, dan demam berdarah (dengee) diperkirakan akan meningkat di negara tropis seperti Indonesia.
4.        Perubahan pada kadar penguapan air, dan kelembaban tanah akan berdampak pada sektor pertanian dan ketahanan pangan. Perubahan iklim akan menurunkan kesuburan tanah sekitar 2% sampai dengan 8%, diperkirakan akan mengurangi panen padi sekitar 4% per tahun, kacang kedelai sekitar 10%, dan jagung sekitar 50%.
5.        Kenaikan permukaan air laut akan mengancam daerah dan masyarakat pesisir. Sebagai contoh air Teluk Jakarta naik 57 mm tiap tahun. Pada 2050, diperkirakan 160 km2 dari Kota Jakarta akan terendam air, termasuk Kelapa Gading, Bandara Sukarno-Hatta dan Ancol (Susandi, Jakarta Post, 7 Maret 2007).
6.        Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia menghadapi risiko kehilangan banyak pulau-pulau kecilnya dan penciutan kawasan pesisir akibat kenaikan permukaan air laut. Wilayah Indonesia akan berkurang dan akan ada pengungsi dalam negeri.
7.        Dampak kenaikan muka air laut akan mengurangi lahan pertanian dan perikanan yang pada akhirnya akan menurunkan potensi pendapatan rata-rata masyarakat petani dan nelayan. Kerusakan pesisir dan bencana yang terkait dengan hal itu akan mengurangi pendapatan negara dan masyarakat dari sektor pariwisata. Meningkatnya frekuensi bencana alam/cuaca ekstrim (tanah longsor, banjir, kekeringan, badai tropis, dll.)
8.        Mengancam ketersediaan air
9.        Mengakibatkan pergeseran musim dan perubahan pola hujan
10.    Menurunkan produktivitas pertanian
11.    Peningkatan temperatur akan mengakibatkan kebakaran hutan
12.    Mengancam biodiversitas dan keanekaragaman hayati
13.    Kenaikan muka laut menyebabkan banjir permanen dan kerusakan infrastruktur di daerah pantai Terdapat dua dampak yang menjadi isu utama berkenaan dengan perubahan iklim, yaitu fluktuasi curah hujan yang tinggi dan kenaikan muka laut yang menyebabkan tergenangnya air di wilayah daratan dekat pantai.
B. Akibat ketidakstabilan musim bagi kabupaten Semarang
Penggantian musim yang tidak stabil merupakan salah satu dampak dari pemanasan global yang telah kita bahas pada pembahasan bagian A di atas. Permasalahan yang terjadi, akibat dari pergantian musim yang tidak stabil di kabupaten Semarang adalah:
1.    Tanah Longsor
Tanah longsor merupakan suatu peristiwa alam terjadinya pergerakan tanah atau bebatuan.faktor utama yang memicu terjadinya tanah longsor akibat penggantian musin yang tidak stabil adalah hujan. Pada saat musim kemarau panjang, akan menyebabkan penguapan air dipermukaan tanah. muncullah rongga tanah kemudian terjadi retakan dan rekahan tanah. Pada saat musim hujan tiba dan terjadi hujan diawal musin yang lebat, air masuk ke rekahan tanah dan menyebabkan tanah menjadi cepat mengembang. Pada saat itulah longsor terjadi, ketika kondisi tanah yang mengembang dan lemah akibat tidak adanya akar pepohonan yang menyangga, kemudian tanah akan mudah longsor.
Dampak Tanah longsor antara lain:                    
a.    Rusaknya area pertanian, perhutanan, perkebunan, perternakan.
b.    Rusaknya Infrastruktur
-   Daerah pemukiman penduduk.
-   Jalan dan jembatan.
-   Sarana pendidikan, kesehatan, dan peribadatan.
c.    Buruknya sanintasi  lingkungan.
d.   Korban jiwa
2.    Banjir
Banjir merupakan peristiwa alam yang biasanya terjadi di kawasan yang banyak terdapat aliran air sungai.Banjir sebenarnya suatu fenomena alam yang terjadi secara alamiah, tetapi di zaman sekarang ini banjir terjadi bukan hanya karena faktor alam melainkan juga karena ulah manusia itu sendiri.
Jika dikaitkan dengan permasalahan yang ada di kabupaten Semarang, pada umumnya penyebab banjir adalah sebagai berikut:
a.    Keadaan tanah dan Kurangnya daerah resapan air
Daerah-daerah dengan tanah yang subur dan banyak tanaman tentu memiliki daya serap air yang baik sehingga kemungkinan tidak akan terjadi banjir. Sedangkan daerah-daerah yang tertutup semen, paving, aspal dan bahan-bahan lainnya sulit untuk menyerap air yang bisa menyebabkan banjir.
Faktanya di kabupaten Semarang sepertinya sudah sulit ditemukan daerah resapan air. Yang kita lihat di kabupaten semarang adalah jalanan yang tertutup oleh paving, semen dan aspal serta gedung-gedung yang tinggi dan sudah jarang sekali terdapat pepohonan. sehingga mengakibatkan tejadinya berkurangnya daerah resapan dan terjadi banjir besar seperti yang terjadi pada musim penghujan kemari mulai dari akhir tahun 2013 sampai awal tahun 2014.
b.    Pendangkalan sungai
Sungai merupakan tempat mengalirnya air, sehingga jika terjadi pendangkalan maka ketika musim penghujan banyak air yang tidak tertampung oleh sungai.Airpun meluap dan terjadilah banjir.
Pendangkalan sungai terjadi akibah kebiasaan masyarakat yang membuang sampah ke sungai.Di kabupaten Semarang, hal semacam itu sudah banyak terjadi.
c.    Erosi Tanah
Hal lain yang bisa menyebabkan terjadinya bencana banjir adalah erosi tanah. Hujan yang terjadi terus menerus menyebabkan tanah terbawa oleh air dalam jumlah yang sangat besar sehingga hanya menyisakan bebatuan saja. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa bebatuan ini tidak bisa menyimpan air, dan jika terjadi hujan besar makan air akan terus mengalir menjadi banjir
Dampak banjir antara lain:
a.    Merusak sarana dan prasarana
Banjir menggenang perumahan, gedung,  jalan dan jembatan. Banjir yang dating disertai arus yang kencang dapat berpotensi merusak infrastruktur.
b.    Mengganggu jalur transportasi
Dampak banjir selanjutnya adalah memutuskan jalur transportasi.Banjir yang menggenang jalan raya membuat transportasi sepert mobil, motor, sepeda menjadi lumpuh. Bahkan jalur kereta api juga dapat terganggu.
c.    Mengganggu perekonomian
Banjir yang melanda membuat beberapa tempat pusat kegiatan eknomi menjadi lumpuh.Tergenangnya pasar dan tempat terkait membuat masyarakat menghentikan aktivitas ekonomi mereka sehingga mengakibatkan berkurangnya pendapatan mereka.
d.   Menyebaban terjadi masalaah kesehatan
Air yang tergenang akibat banjir membawa banyak kuman dan bakteri.Sehingga tidak sedikit masyarakat yang terkena penyakit ketika banjir.Penyakit yang paming dominan adalah diare dan penyakit kulit (gatal-gatal).
e.    Menyebabkan erosi atau tanah longsor
Banjir yang melanda juga berdampak pada pengikisan tanah dan longsor.Arus banjir yang tinggi membuat banyak tanah yang ikut hanyut terbawa air sehingga terjadi erosi.Sedangkan terjadinya tanah longsor karena awalnya konsisi tanah yang lemah karena diatasnya tidak terdapat tanaman yang tumbuh sehingga ketika terguyur oleh air hujan mudah longsor.

3.    Krisis Air
Krisis air atau kelangkaan air disebabkan oleh kegiatan hidup manusia yang sebagian besar bergantung pada keberadaan air. Kelangkaan itu terjadi karena pemanfaatan sumber daya yang kurang optimal.Sudah bukan hal yang aneh jika kita menemukan banyak sekali kasus kekurangan air bersih terjadi di berbagi daerah di Indonesia ini.seperti yang terjadi di kabupaten Semarang. Hampir setiap kemarau terjadi pasti banyak warga yang kekurangan air. Kebanyakan dari kita hanya memakai air untuk memenuhi kebutuhan hidup kita dengan tanpa memikirkan cara memperbaharuinya.
Krisis air yang terjadi di kabupaten Semarang ini terjadi karena:
a.       Eksploitasi besar-besaran terhadap air tanah yang dilakukan oleh gedung-gedung perkantoran, rumah sakit, pusat perbelanjaan, apartemen dan lain-lain.
b.      Kabupaten Semarang merupakan perkotaan yang posisinya semakin rendah daripada permukaan laut sehingga kota ini senantiasa dihadapkan pada ancaman bencana banjir dan kelangkaan air, terutama air besih.
c.       pembangunan gedung-gedung yang tidak mematuhi perbandingan lahan yang terpakai dan lahan terbuka, sehingga mengganggu proses penyerapan air hujan ke dalam tanah.

Dampak krisis air antara lain:
a.    Banyak penduduk yang kekurangan pasokan air bersih
Krisis air terjadi karena dari  total   jumlah air yang ada hanya lima persen saja yang tersedia sebagai air minum, sedangkan sisanya adalah air laut. sehingga banyak penduduk yang kekurangan air bersih.
b.    Munculnya penyakit
Krisis air terjadi saat musim kemarau. Dimana sinar matahari bersinar dengan baik sehingga menyebabkan udara menjadi panas.ketika udara panas, hampir semua orang berkeringat dan baju mereka menjadi basah penuh bakteri yang mengharuskan mereka untuk mandi supaya bakteri tersebut hilang. Tetapi ketika krisis air, jangankan untuk mandi, untuk minum saja susah dan harus membeli. Sehingga banyak muncul penyakit seperti gatal-gatal dan diare.

Krisis air merupakan permasalahan utama yang di hadapi kabupaten Semarang, Berdasarkan data dari PDAM, dari 16 kecamatan di kota ini, empat diantaranya kesulitan mendapatkan air bersih. Masing-masing Kecamatan Tembalang, Kecamatan Tugu, Kecamatan Banyumanik, dan Kecamatan Gunungpati.Akibat kekeringan, ratusan warga Kelurahan Jatisari, Kecamatan Mijen, Semarang, kini mulai dilanda krisis air bersih.Warga kini harus antri disatu-satunya bak penampungan air dari sendang sekedar untuk mendapatkan dua ember air tiap kepala keluarga.

C. Mahasiswa mengatasi krisis air di Kabupaten semarang
Mahasiswa adalah panggilan untuk orang yang sedang menjalanipendidikan tinggi di sebuah universitas atau perguruan tinggi.Sedangkan kalau diartikan dari katanya sendiri yaitu, Mahasiswa adalah suatu kata yang tersusun dari dua unsur kata yaitu, “maha” dan “siswa”.Dimana kata maha disini diartikan sesuatu yang lebih tinggi tingkatannya atau tidak merasa cukup, sedangkan siswa sendiri adalah pelajar atau seorang yang menunutut ilmu.Sebagai manusia terpelajar, mahasiswa hendaknya mampu melihat permasalahan-permasalahan di sekitarnya, dan merancang solusi-solusi dari permasalahan-permasalahan yang ada.Kabupaten semarang memiliki beberapa permasalahan lingkungan, utamanya adalah krisis air pada musim kemarau.
Cara mahasiswa untuk mengatasi krisis air di Kabupaten Semarang antara lainadalah:
1.      Pembuatan sumur resapan
Bangunan sumur resapan adalah salah satu rekayasa teknik konservasi air berupa bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai tempat menampung air hujan yang jatuh di atas atap rumah atau daerah kedap air dan meresapkannya ke dalam tanah.
Sumur resapan berfungsi memberikan imbuhan air secara buatan dengan cara menginjeksikan air hujan ke dalam tanah, pada saat musim hujan, air akan masuk ke dalam sumur resapan ini kemudian diserap menjadi air tanah. Pada musim kemarau air dari sumur resapan ini akan menjadi logistik bagi sumur-sumur pompa sehingga setiap rumah tangga tidak terjadi krisis air.


Manfaat dari sumur resapan adalah:
  1. Mengurangi aliran permukaan  sehingga dapat mencegah / mengurangi terjadinya banjir dan genangan air.
  2. Mempertahankan dan meningkatkan tinggi permukaan air tanah.
  3. Mengurangi erosi dan sedimentasi
  4. Mengurangi / menahan intrusi air laut  bagi daerah yang berdekatan dengan kawasan pantai
  5. Mencegah penurunan  tanah (land subsidance)
  6. Mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah.
Mahasiswa bersama masyarakat dan pemerintah hendaknya saling bahu membahu dalam pembuatan sumur resapan, melihat manfaat yang mungkin didapatkan tersebut, di harapkan sumur resapan dapat mengatasi krisis air di Kabupaten Semarang pada saat musim kemarau.
2.    Penanaman pohon
Pohon merupakan paru-paru dunia, semakin berkurangnya pohon di dunia maka semakin kompleks permasalahan lingkungan yang akan dihadapi. Seperti yang terjadi di Kabupaten Semarang, sedikitnya jumlah pohon di Kabupaten Semarang merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya krisis air di daerah tersebut.
Penanaman pohon di daerah Semarang akan sangat membantu mengatasi krisis air pada musim kemarau, dengan salah satu manfaat pohon yaitu Manfaat Hidrologis (tanaman akan menyerap air hujan). Dengan demikian, banyaknya kelompok pohon-pohon akan menjadikan daerah sebagai daerah resapan/persediaan air tanah yang dapat memenuhi kehidupan bagi manusia dan makhluk lainnya. Seperti yang dilakukan Unnes Dalam rangka Dies Natalis ke-49, Universitas Negeri Semarang (Unnes) bersama Komando Daerah Militer (Kodam) IV Diponegoro danPemerintah Kota Semarang melakukan penanaman pohon di Trangkil, Kelurahan Sukorejo, Gunungpati, Semarang. Daerah tersebut merupakan daerah bekas longsor pada 23 Januari 2014.

3.    Sosialisasi dan penyuluhan mengenai pentingnya air
Kegiatan penyuluhan dan sososialisasi dilakukan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya air bagi kelangsungan hidup manusia, kesadaran adalah penggerak dalam masyarakat untuk menjaga lingkungannya.
Sosialisasi dilakukan setiap dua minggu sekali selama satu semester, dengan lokasi yang berbeda-berbeda di bantu dengan tokoh masyarakat.Dengan demikian diharapkan masyarakat termotivasi untuk melindungi alam sekitar, untuk kehidupan saat ini dan kehidupan anak cucunya.

4.      Pembuatan biopori di pusat kota
Lubang resapan biopori adalah metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah.
Tujuan dari Lubang Resapan Biopori / LRB menurut biopori.com :
a. Memaksimalkan air yang meresap ke dalam tanah sehingga menambah air tanah.
b.Membuat kompos alami dari sampah organik daripada dibakar
c.Mengurangi genangan air yang menimbulkan penyakit.
d.Mengurangi air hujan yang dibuang percuma ke laut.
e.Mengurangi resiko banjir di musim hujan.
f.Maksimalisasi peran dan aktivitas flora dan fauna tanah.
g.Mencegah terjadinya erosi tanah dan bencana tanah longsor.
Pusat kota merupakan tempat terjadinya segala aktivitas pemerintahan, tetapi sering kali didapati pusat kota terjadi banjir, kadang terjadi krisis air pula karena masyarakat daerah perkotaan hanya mengandalkan PDAM sebagai sumber air untuk aktivitas sehari-hari, apabila PDAM terjadi masalah dalam pendistribusian air maka daerah perkotaan semarang kekurangan air.
Masyarakat perkotaan yang terjangakau oleh PDAM juga seharusnya menjaga kelestarian air, salah satunya adalah dengan pembuatan biopori agar air hujan meresap dan tersimpan kedalam tanah. Sehingga sumur cadangan dapat dibuat sebagai sumber air saat  PDAM terjadi kendala dalam pendistribusian.

Selain dengan pembuatan sumur resapan, penanaman pohon, sosialisasi tentang pelestarian lingkungan hidup dan pembuatan biopori, masih banyak hala yang bisa dilakukan oleh mahasiswa untuk menyelamatkan air di kabupaten semarang.





















IV.   PENUTUP

A.    Kesimpulan
Seperti yang kita ketahui meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca (CO2, CH4, CFC, HFC, N2O), terutama peningkatan konsentrasi CO2, di atmosfir menyebabkan terjadinya global warming (peningkatan suhu udara secara global) yang memicu terjadinya global climate change (perubahan iklim secara global). Perubahan iklim global sebagai implikasi dari pemanasan global telah mengakibatkan ketidakstabilan atmosfer di lapisan bawah terutama yang dekat dengan permukaan bumi.Pemanasan global yang terjadi saat ini disebabkan oleh meningkatnya gas-gas rumah kaca yang dominan ditimbulkan oleh industri-industri.Ada berbagai dampak negatif yang ditimbulkan dari terjadinya pemanasan global, salah satunya adalah mengancam ketersediaan air.
Air sangat bermanfaat bagi kehidupan kita.Pelestariannya pun penting dilakukan agar tidak mengganggu keberlangsungan hidup manusia.Ketersediaan air di bumi tidak lepas dari faktor alam maupun perilaku manusia yang seringkali menunjukkan ketidakpedulian terhadap kelestarian lingkungan.
Krisis air menjadi permasalahan utama di Kabupaten Semarang. Untuk itu, mahasiswa sebagai insan cendekiawan yang memperoleh ilmu di perguruan tinggi menginginkan adanya pelestarian air di Kabupaten Semarang. Solusi-solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi krisis air tersebut antara lain dengan pembuatan sumur resapan, penanaman pohon dan sosialisasi dan penyuluhan mengenai pentingnya air, dan lain-lain.
                                                               
B.       Saran
Air merupakanunsur  yang vital  dalam   kehidupan   manusia. Dalam berbagai aspek kehidupan, air mempunyai manfaat yang sangat besar bagi manusia.Untuk itu, perlu adanya pelestarian air yang dilakukan oleh semua kalangan, khususnya mahasiswa yang memperoleh ilmu di bangku kuliah.Sebagai mahasiswa yang perduli terhadap lingkungan seharusnya dapat mengaplikasikan ilmu yang di peroleh dari bangku kuliah untuk kesehjateraan masyarakat dengan membuat solusi-solusi dari permasalahan yang ada. Solusi-solusi tersebut antara lain dengan pembuatan sumur resapan, penanaman pohon dan sosialisasi dan penyuluhan mengenai pentingnya air.




























V.     DAFTAR PUSTAKA
http://www.jogjagreenzone.com/2013/02/manfaat-menanam-pohon.html, Di unduh tanggal 4 mei 2014, pukul 16.51 WIB
http://www.invonesia.com/penyebab-bencana-alam-banjir.html, diunduh tanggal 4 mei 2014 pukul 08.34 WIB


Tidak ada komentar:

Posting Komentar