SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
SIKLUS PENGELUARAN HANDAYANI MART
![](file:///C:\Users\hp\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.png)
Disusun
oleh
1. Sherly
Nurmala Dewi 72114130
2. Silviana
Damayanti E. P. 7211413032
3. Uswatun
Khasanah 7211413037
4. Danu
Sumbogo 72114130
5. Hardima
Roy Wicaksana 72114130
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
DAFTAR ISI
BAB
I PENDAHULUAN.................................................................................................
A. Latar
Belakang..................................................................................................
B. Rumusan
Masalah..............................................................................................
C. Tujuan................................................................................................................
D. Manfaat.............................................................................................................
BAB
II LANDASAN TEORI...........................................................................................
A. Pengertian
Sistem Informasi Akuntansi..................................................................
B. Siklus
Pengeluaran...................................................................................................
BAB
III RANCANGAN SISTEM....................................................................................
A. Ruang
Lingkup Sistem............................................................................................
B. Informasi
yang Dibutuhkan Manajemen.................................................................
C. Unit
Organisasi yang Terkait...................................................................................
D. Dokumen
yang Dibutuhkan....................................................................................
E. Catatan
Akuntansi yang Digunakan........................................................................
F. Jaringan
Prosedur yang Membentuk Sistem............................................................
G. Flowchart.................................................................................................................
H. Pengendalian
Intern.................................................................................................
BAB
IV KESIMPULAN...................................................................................................
A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran ............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seluruh usaha yang dilakukan oleh suatu entitas
pasti ingin mendapatkan laba maksimal dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Untuk
mencapai tujuan perusahaan secara efisien, diperlukan informasi yang berkaitan
dengan perusahaan.Agar informasi tersebut dapat bermanfaat, maka
perlu dilakukan pencatatan dengan sistematis atas data-data
transaksi yang ada serta penerapannya
dalam perusahaan sesuai dengan
standar yang berlaku
yang digunakan untuk menghasilkan
laporan keuangan.
Dalam Sistem Informasi Akuntansi, terdapat beberapa
bagian yang penting. Salah satunya adalah siklus pengeluaran. Siklus pengeluaran adalah serangkaian aktivitas bisnis
dan operasi pemprosesan informasi terkait, yang terus menerus yang berhubungan
dengan pembelian atau transaksi lain yang menyebabkan
perusahaan harus mengorbankan secara ekonomis kas yang dimiliki.
Tujuan utama dalam siklus
pengeluaran adalah untuk meminimalkan total biaya perolehan dan pemeliharaan
persediaan, perlengkapan dan berbagai layanan yang diperlukan perusahaan.
Siklus pengeluaran juga diperlukan untuk memastikan bahwa sistem tersebut
menyediakan manajemen dengan informasi yang andal untuk menilai efisiensi dan
efektifitas operasional perusahaan.
Siklus pengeluaran kas yang terjadi secara nyata di
perusahaan belum tentu sama dengan teori yang ada. Bisa jadi perusahaan menggunakan prosedur
yang dianggap lebih ringkas dan sesuai dengan kebutuhan usahanya, sehingga
prosedur atau teori yang ada terkesan diabaikan. Sebenarnya, dalam penetapan
kebijakan perusahaan memang merupakan hak prerogative dari perusahaan itu
sendiri untuk membentuk aturan yang dibutuhkan dalam entitas usahanya.Maka dari
itu, kami berniat untuk melakukan studi lapangan mengenai siklus pengeluaran di
Handayani Mart. Kami ingin mengetahui seberapa jauh perbedaan antara teori dan
praktek yang terjadi dilapangan.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas,
rumusan masalah yang kami angkat adalah:
1. Bagaimana fungsi yang terkait dalam
Sistem Informasi yang diterapkan pada Handayani Mart yang berkaitan dengan
pengeluaran kas?
2. Apakah Sistem Informasi Akuntansi
tersebut telah berjalan efisien dan efektif
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan Handayani Mart?
3. Apakah prosedur yang digunakan telah
sesuai dengan teori yang ada atau belum?
C. Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan dari observasi yang
kami lakukan adalah:
1. Mengetahui fungsi yang terkait dalam
Sistem Informasi yang diterapkan dalam Handayani Mart terutama yang berhubungan
dengan sistem pengeluaran.
2. Untuk mengetahui Sistem Informasi
Akuntansi tersebut telah berjalan efisien dan efektif atau tidak sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan Handayani Mart.
3. Mengetahui kesesuaian antara teori dengan praktik yang ada dilapangan.
D. Manfaat
Penulisan
1. Bagi
penulis, laporan observasi ini diharapkan dapat lebih mengembangkan kemampuan
dan sebagai sarana untuk memperbaiki sikap dimasa mendatang dalam membuat suatu
laporan.
2. Bagi
pembaca agar mengetahui bagaimana
SIA bekerja dalam suatu perusahaan terutama dalam pengendalian sistem
pengeluaran.
3. Bagi
penulis lain laporan ini bisa menjadi referensi untuk pembuatan laporan
selanjutnya dan menganalisis SIA dalam pengendalian internal lainnya.
4. Bagi
perusahaan, laporan ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan untuk menetapkan
atau menjalankan sistem informasi akuntansi yang telah ada terutama yang
berhubungan dengan pengeluaran kas.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem (system) adalah serangkaian dua atau lebih
komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sebagian
besar sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil mendukung sistem yang
lebih besar. Setiap subsistem dirancang untuk mencapai satu atau lebih tujuan
organisasi. Perubahan dalam subsistem tidak bisa dibuat tanpa mempertimbangkan
dampak subsistem lain dan pada sistem secara keseluruhan menurut Marshall dalam
bukunya Accounting Information Systems” (2014).
Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah
sistem yang
memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk
merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis. Untuk dapat menghasilkan informasi yang
diperlukam oleh para pembuat keputusan, sistem
informasi akuntansi harus melaksanakan tugas yang diperlukan oleh manajemen.
Sistem Informasi Akuntansi dapat
diselenggarakan secara manual maupun komputerise, atau kombinasi antara
keduanya. Pada dasarnya proses yang dilakukan adalah sama, yaitu mengumpulkan, memasukkan,
memproses, menyimpan, dan melaporkan data dan informasi. Dalam SIA, pengawasan
intern membantu mendeteksi dan mencegah berbagai pengaruh lingkungan terhadap sistem.
Sistem
Informasi Akuntansi (SIA) pada suatu organisasi memainkan peranan penting dalam
membantu mengadopsi dan mengelola posisi strategis. Karena perkembangan
teknologi dapat memengaruhi strategi bisnis. SIA yang merupakan bagian dari
teknologi yang dimiliki perusahaan, maka sangat penting untuk mengidentifikasi
peningkatan SIA yang mungkin menghasilkan keuntungan terbesar bagi perusahaan.
B.
Sistem
Pengeluaran
Siklus Pengeluaran merupakan serangkaian aktivitas
bisnis dan kegiatan pengolahan data yang berhubungan dengan pembelian dan
pembayaran atas barang dan jas ayang dibeli.Pengertian pengeluaran
kas menurut Mulyadi, dalam
bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi
(2008, hlm.543) pengeluaran
kas adalah suatu catatan yang dibuat
untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran
baik dengan uang tunai yang digunakan
untuk kegiatan umum perusahaan.
Sedangkan menurut Hall (2009, hlm.330) dalam bukunya Accounting Information
Systems, sistem pengeluaran kas memproses pembayaran berbagai kewajiban yang timbul dari sistem pembelian.
Dalam siklus pengeluaran yang merupakan siklus kedua
dari siklus kegiatan pokok perusahaan terkait empat kegiatan ekonomi atau
transaksi akuntansi, yaitu pembelian, penerimaan barang, pencatatan utang, dan
pelunasan utang. Siklus
pengeluaran merupakan cerminan dari aktivitas-aktivitas dasar yang dijalankan
dalam siklus pendapatan. Seberapa besar perusahaan mengeluarkan biaya ekonomis
untuk mendapatkan keuntungan bersih.
Dalam siklus ini, pihak eksternal yang terlibat
adalah pemasok, sedangkan pihak internal yang terkait adalah siklus produksi,
siklus pendapatan, dan siklus buku besar dan pelaporan. Bentuk interaksi antara
siklus pengeluaran dan siklus lainnya adalah siklus pengeluaran menerima
pemberitahuan dari siklus pendapatan dan sistem produksi tentang kebutuhan barang
dan bahan baku, dan juga memberitahu kapan barang tersebut harus diterima.
Siklus pengeluaran juga mengirimkan data biaya ke siklus buku besar dan
pelaporan untuk dimasukkan kedalam laporan keuangan dan laporan kinerja.
Prosedur
pengendalian yang tepat, terutama pemisahan tugas, diperlukan untuk
menanggulangi berbagai ancaman dalam siklus pengeluaran. Kelemahan dalam proses
pengeluaran dapat menghasilkan penyalahgunaan dalam hal pengeluaran terutama
yang berkaitan dengan kas.
BAB III
RANCANGAN SIKLUS PENGELUARAN
A.
Ruang
Lingkup Sistem
Sebuah
sistem dapat
didefinisikan sebagai serangkaian komponen yang dikoordinasikan untuk mencapai
serangkaian
tujuan. Sistem
terdiri atas beberapa bagian yang memiliki karakteristik sama dengan sistem induknya. Bagian dari sistem semacam ini disebut dengan subsistem.
Sebuah
sistem harus
memiliki batas, sehingga seseorang dapat membedakan antara sebuah sistem dengan sistem yang lain. Secara umum, sistem pengeluaran dapat digambarkan
sebagai berikut:
Pemasok
|
![Rounded Rectangle: Pemasok](file:///C:\Users\hp\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.png)
Perusahaan
Dagang
|
![Oval: Perusahaan Dagang](file:///C:\Users\hp\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.png)
![]() |
Pengeluaran
kas
Aktivitas bisnis dalam system
pengeluaran mencakup permintaan pembelian, pemesanan pembelian, penerimaan
barang, pengeluaran kas (pembayaran pembelian), penggajian, dan pembayaran
beban-beban usaha lainnya yang berhubungan dengan transaksi pengeluaran kas.
System
Pengeluaran yang diterapkan di Handayani Mart dibagi menjadi 2 bagian, yaitu
secara manual dan komputerisasi. Seluruh transaksi yang berkaitan dengan system
pengeluaran akan dibukukan atau dicatat secara manual oleh manajer toko,
kemudian ketika toko ditutup, salah seorang karyawan akan membukukan seluruh transaksi yang
terjadi secara komputerize pada hari itu juga, sehingga laporan yang dihasilkan
bersifat harian.
B.
Informasi
yang Dibutuhkan oleh Manajemen
Handayani
Mart merupakan salah satu bagian atau cabang dari KPRI HANDAYANI. Karena merupakan anak cabang, maka
terdapat 2 manajer yang mengontrol kinerja dari Handayani Mart, yaitu Manajer
Toko dan Manajer Pusat KPRI.Masing-masing manajer memerlukan informasi yang
berbeda mengenai keadaan toko.
Manajer
toko Handayani Mart yang sekaligus merangkap sebagai tenaga pembukuan disana,
memerlukan informasi mengenai seluruh transaksi yang terjadi, stock barang yang
harus dibeli, serta saldo kas yang dipegang oleh bagian toko. Sedangkan manajer
pusat di KPRI membutuhkan informasi mengenai laporan penjualan dan pembelian
harian yang terjadi setiap harinya.
C.
Unit
Organisasi yang Terkait
Secara
umum, keseluruhan unit organisasi yang terkait dalam siklus pengeluaran adalah:
1. Bagian
pembelian, yang berfungsi melakukan pemesanan dari pemasok. Bagian pembelian ini dapat
dilaksanakan oleh manajer toko yang berhak dalam mengambil keputusan seberapa
banyak barang yang akan dibeli dan apa saja persediaan yang perlu ditambah.
2. Kasir, bertanggung jawab untuk
melayani penjualan dan order penjualan dari pelanggan.
3. Bagian hutang,
yang bertanggung jawab dalam
segala sesuatu yang berkaitan dengan hutang. Bagian ini juga dapat diambil alih
oleh manajer toko atau bagian keuangan.
4. Bagian keuangan
bertanggung jawab dalam
mengurus keuangan toko dan memegang kas harian toko.
5. Bagian Input
Data yang bertanggung jawab untuk menginput data ke dalam komputer.
Sistem kerja di Handayani Mart tidak
bergantung pada tugas masing-masing bagian. Seluruh bagian dapat berperan aktif
dalam mengurus toko termasuk dalam proses pemesanan dan pembelian barang.
Bagian yang dikhususkan dalam toko ini adalah bagian keuangan yang hanya
terfokus pada tugas dan wewenangnya sebagai bagian keuangan yang memegang kas
harian saja.Untuk bagian kasir dan lainnya dapat bertukar tugas sesuai dengan
kelonggaran jatah atau tugas masing-masing bagian.
D.
Dokumen
yang Dibutuhkan
Adapun
beberapa jenis dokumen yang dibutuhkan dalam siklus pengeluaran adalah:
1. Permintaan
pembelian
Dokumen
awal dalam siklus pengeluaran yang mengotorisasi penempatan pesanan barang atau
jasa.
2. Pesanan
Pembelian
Dokumen ini mencantumkan dekripsi,
kualitas dan kuantitas atau informasi lain atas barang atau jasa yang hendak
dibeli.
3. Laporan
Penerimaan Barang
Dokumen yang menunjukkan tanggal barang
diterima, nomor purchase order, kode dan nama barang, banyaknya barang yang
diterima dan identitas.
4. Faktur
Pembelian
Faktur
pembelian adalah bukti transaksi pembelian barang secara kredit.
5. Bukti
Kas Keluar
Bukti Kas Keluar
, yaitu bukti yang dibuat bagian toko atas pengeluaran kas yang berhubungan
dengan pembelian.
6. Memo
Debit
Memo Debit , yaitu memo yang dikirim pembeli
kepada penjual atas pengembalian barang yang rusak, tidak sesuai pesanan atau
harga barang tidak sesuai dengan perjanjian.
7.
Laporan
Penjualan
Output
yang menunjukkan berapa penjualan hari itu, sekaligus menjadi laporan barang
apa saja yang terjual. Struk ini dicetak oleh bagian kasir saat toko sudah
tutup.
E. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Pencatatan
akuntansi yang digunakan di Handayani Mart menggunakan system 2 kali, yaitu pencatatan
manual dan komputerisasi. Pencatatan manual dilakukan sebagai control dalam
arus kas yang terjadi, sekaligus arsip agar selisih kas dapat dicari
penyebabnya dengan mudah. Sedangkan pencatatan secara komputerisasi dilakukan
setelah toko ditutup yang akan menghasilkan keluaran (output) berupa laporan
penjualan harian dan penggunaan kas setiap hari.
Setiap
transaksi yang terjadi dicatat dalam jurnal khusus untuk mempermudah dalam
pengklasifikasian transaksi dan pencatatan.
Untuk
siklus akuntansi secara lengkap akan dilakukan oleh bagian akuntansi di kantor
pusat KPRI Handayani. Bagian toko hanya berwenang untuk mencatat transaksi
secara manual dan mengumpulkan bukti-bukti transaksi yang telah terjadi.
F.
Jaringan
Prosedur yang Membentuk Sistem
Prosedur
yang digunakan dalam pembelian barang sebagai stok di toko adalah dengan
melakukan order pembelian terlebih dahulu, kemudian barang akan diterima dalam
jangka waktu 2 hari setelah pemesanan barang. Setelah itu, bagian pnerimaan
barang akan menghitung jumlah barang yang diterima dan dicocokkan dengan
kuantitas yang diorder. Kemudian, bagian keuangan akan mengeluarkan kas untuk
membayar biaya ke pemasok atau bisa juga dilakukan secara kredit, yaitu pemasok
akan memberikan sebuah faktur ke perusahaan.
Namun,
prosedur pengeluaran kas yang diterapakan di HANDAYANI MART tidaklah sama
dengan teori. Handayani Mart tidak ada pembagian tugas yang jelas, sehingga
seluruh bagian dapat berperan aktif dalam melakukan transaksi
pembelian.Meskipun demikian, manajer toko tetap melaksanakan fungsi pengawasan
atau control agar prosedur yang ada tidak kacau.
G.
Flowchart
Mulai
|
![Rounded Rectangle: Mulai](file:///C:\Users\hp\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.png)
1
|
![Oval: 1](file:///C:\Users\hp\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image007.png)
2
|
![Oval: 2](file:///C:\Users\hp\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image008.png)
![](file:///C:\Users\hp\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image009.png)
![](file:///C:\Users\hp\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image010.png)
![](file:///C:\Users\hp\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image011.png)
Permintaaan
Pembelian
|
Melayani & Input Data Penjualan
|
Faktur
Pembelian
|
![]() |
|||||
![]() |
|||||
![]() |
|||||
![](file:///C:\Users\hp\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image015.png)
![]() |
|||||
![]() |
|||||
![]() |
|||||
Pesanan
Pembelian
|
Faktur
Pembelian
|
Nota
Kontan
|
Struk Penjualan
|
Laporan penjualan
|
Pencatatan Hutang
|
3
|
Pembelian Tunai
/ Kredit
|
![](file:///C:\Users\hp\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image018.png)
Pelanggan
|
![Oval: Pelanggan](file:///C:\Users\hp\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image019.png)
4
|
3
|
![]() |
|||
![]() |
|||
Bagian Keuangan Bagian
Input Data
BKK 2
|
Nota
Kontan
|
3
|
4
|
![]() |
|||||
![]() |
|||||
![]() |
|||||
Laporan penjualan
|
![Flowchart: Document: Laporan penjualan](file:///C:\Users\hp\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image025.png)
Faktur
Pembelian
|
![Flowchart: Document: Faktur
Pembelian](file:///C:\Users\hp\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image026.png)
Nota
Kontan
|
![Flowchart: Document: Nota
Kontan](file:///C:\Users\hp\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image027.png)
Laporan
Harian
|
Membuat BKK &
Jurnal Pengeluaran
|
Input data harian
|
Faktur
Pembelian
|
BKK 1
|
![]() |
|||||||||||||
![]() |
|||||||||||||
![]() |
|||||||||||||
![]() |
|||||||||||||
![]() |
|||||||||||||
![]() |
|||||||||||||
![]() |
|||||||||||||
BKK 2
|
![Flowchart: Document: BKK 2](file:///C:\Users\hp\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image035.png)
Pemasok
|
![Oval: Pemasok](file:///C:\Users\hp\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image036.png)
![](file:///C:\Users\hp\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image037.png)
Kantor Pusat KPRI Handayani
|
Pencairan Dana
|
4
|
![]() |
|||
![]() |
|||
H.
Pengendalian
Intern
Sesuai
dengan prosedur pengendalian intern dalam system pengeluaran kas, terdapat
beberapa prosedur yang dilakukan oleh Handayani
Mart untuk memenuhi sitem pengendalian intern, yaitu :
1.
Ada
struktur organisasi meskipun tidak begitu besar yaitu manager yang menjabat
sebagai bagian keuangan, bagian pembelian, bagian kasir, bagian input data,
bagian hutang. Karena lingkup handayani mart yang tergolong kecil sehingga
pembentukan bagian-bagiannya tidak begitu besar guna efisiensi.
2. Bukti
kas keluar dicatat nama penerima kas yang telah dikeluarkan oleh toko untuk
memastikan bahwa kas yang dikeluarkan benar-benar diterima oleh pihak yang
berwenang.
3. Bagian keuangan juga memiliki catatan terkait kas keluar
untuk memastikan dan mencocokan jumlah kas yang ada di tangan.
4. Pengeluaran
kas yang dilakukan harus mendapat persetujuan dari manajer toko
5. Saldo
kas yang ada harus dicocokkan setiap saat, sehingga kecil kemungkinan adanya
pencurian kas.
6. Bagian
kasir dilengkapi dengan mesin penjualan khusus sebagai bentuk pengendalian
terhadap kas yang keluar masuk dalam penjualan.
7. Penggunaan CCTV dalam ruangan guna untuk mengontrol
kinerja pegawai dan sebagai bahan bukti
sewaktu ada pencurian.
8. Saat ada pencurian barang dan tidak ditemukan pelakunya,
maka pegawai wajib mengganti sejumlah barang yang hilang. Hal ini mensiasati
agar pegawai lebih berhati-hati.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Siklus
pengeluaran yang diterapkan di HANDAYANI MART belum sesuai dengan teori yang
dipelajari secara formal di bangku kuliah.Pembagian tugas untuk masing-masing
bagian masih belum sempurna karena hanya terdapat sedikit pegawai yang bekerja
untuk mengurus toko.Selain itu, Handayani Mart masih termasuk ukuran toko yang
kecil dan belum memiliki cabang, sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan
pemisahan tugas secara detail.
B.
Saran
Berdasarkan kesimpulan
diatas, kami memiliki beberapa saran untuk Handayani Mart, yaitu :
1. Lebih
gencar melakukan usaha agar Handayani Mart dapat berkembang menjadi sebuah toko
yang besar dan memiliki anak cabang seperti Indomaret dan Alfamart.
2. Diadakan
pembagian tugas yang jelas dan tertulis sehingga masing-masing bagian dapat bekerja
secara efisien menurut tugas dan peranannya.
3. Sebaiknya
Handayani Mart memiliki laporan keuangan tersendiri yang terpisah dengan pusat
untuk mengetahui perkembangan toko setiap periode secara jelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar